Ternyata Minuman Ini Dibentuk Dari Kotoran Hewan
Manusia sudah usang memanfaatkan binatang untuk bermacam-macam keperluan. Tidak jarang hewan-hewan yang dimanfaatkan tersebut harus dibunuh lantaran binatang yang bersangkutan ingin diambil bagian-bagian tubuhnya. Namun ada pula binatang yang tetap dibiarkan hidup sambil tetap menawarkan manfaat bagi manusia, contohnya lantaran binatang tersebut dijadikan binatang tunggangan.
Dalam kasus yang lebih jarang, insan memanfaatkan binatang sambil membiarkannya hidup lantaran yang dimanfaatkan dari binatang tersebut ialah kotorannya. Berikut ini ialah contoh-contoh minuman yang materi bakunya berasal dari kotoran hewan.
Kopi Luwak
Bagi mereka yang menggemari kopi, maka nama kopi luwak bukanlah nama yang asing. Kopi ini memang sangat populer dan mempunyai reputasi yang begitu mendunia. Di AS, secangkir kopi luwak dikabarkan mempunyai harga jual mencapai 90 dollar (lebih dari 1 juta rupiah).
Tingginya harga jual kopi luwak salah satunya disebabkan oleh proses pembuatannya yang tidak biasa. Proses pembuatan kopi luwak bermula ketika luwak memakan biji-biji kopi. Karena biji kopi mempunyai kulit yang keras, sebagian dari biji tersebut ada yang keluar dari anus luwak dalam kondisi belum terurai menjadi kotoran.
Biji-biji kopi yang keluar bersama dengan kotoran tersebut kemudian dipungut dan dibersihkan sebelum kemudian diolah menjadi materi baku kopi luwak. Sahabat anehdidunia.com lantaran kopi luwak mempunyai nilai jual yang tinggi, para peternak di Indonesia dan Filipina pun secara sengaja memelihara lunak dan memberinya makan dengan biji-biji kopi.
Saat praktik beternak luwak untuk mendapat kopi luwak kian ramai dilakukan, bunyi sumbang mulai tiba dari para pelopor hak-hak hewan. Menurut mereka, metode yang dipakai oleh produsen kopi luwak tergolong sebagai bentuk penyiksaan terhadap luwak. Pasalnya luwak hanya ditempatkan dalam sangkar yang sangat sempit dan tidak diberi makanan selain biji kopi.
Sebagai akibatnya, luwak yang dipelihara di dalam sangkar pun mulai memperlihatkan perilaku-perilaku tidak masuk akal mirip berputar-putar di dalam sangkar atau bahkan melukai dirinya sendiri.
Produsen kopi luwak sendiri membantah tuduhan tersebut dengan menyampaikan kalau mereka hanya mengumpulkan kotoran luwak dari luwak-luwak yang hidup bebas. Namun pembelaan tersebut diragukan oleh pelopor lantaran jikalau metode demikian yang digunakan, maka jumlah biji kopi yang sanggup didapat oleh produsen jadi lebih sedikit.
Kopi Burung Jacu
Jacu ialah nama dari sejenis burung khas Brazil yang penampilannya ibarat ayam hutan berbulu gelap. Dari burung inilah, insan mendapat kopi yang harga jualnya tidak kalah mahal dibandingkan kopi luwak. Satu kilogram kopi jacu dikabarkan mempunyai harga jual setara lebih dari 10 juta rupiah.
Kopi jacu sendiri ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani kopi asal Brazil yang berjulukan Henrique Sloper de Araujo. Pada awalnya ia memergoki burung-burung tersebut sedang memakani biji-biji kopi yang ada pada lahan perkebunannya.
Alih-alih merasa kesal dengan tindakan burung-burung tersebut, Araujo justru malah mendapat pandangan gres baru. Ia pernah mendengar proses pembuatan kopi luwak di mana biji-biji kopinya dimakan terlebih dahulu oleh luwak sebelum kemudian bijinya dipungut dari kotoran luwak.
Araujo lantas berpikir bahwa jikalau luwak sanggup menghasilkan kopi yang yummy dengan cara demikian, maka mungkin jacu juga sanggup menghasilkan kopi dengan cara yang sama. Maka, Araujo pun kemudian membuntuti burung-burung tersebut sambil mengumpulkan biji-biji kopi yang teronggok dalam kotoran burung-burung tadi.
Araujo pertama kali menjual kopi jacu semenjak tahun 2006. Ia mengklaim kalau kopi jacu sebagai salah satu kopi terbaik di dunia lantaran jacu hanya mau memakan biji-biji kopi berkualitas tinggi. Araujo turut menambahkan kalau kopi jacu mempunyai rasa yang khas layaknya kacang lantaran selain memakan kopi, jacu juga memakan biji tanaman lain.
Kopi dan Bir Gajah
Gajah Asia merupakan salah satu binatang darat terbesar di dunia. Walaupun masih kalah besar dibandingkan kerabatnya yang tinggal di Afrika, gajah Asia mempunyai tugas yang amat penting bagi penduduk setempat. Berkat ukurannya yang besar dan tenaganya yang perkasa, penduduk Asia sudah usang memanfaatkan gajah untuk bermacam-macam keperluan semisal untuk mengangkut balok-balok kayu yang berat.
Namun gajah bukan hanya dimanfaatkan lantaran tenaganya yang perkasa. Penduduk Thailand diketahui juga memanfaatkan gajah untuk menciptakan kopi. Sahabat anehdidunia.com seperti halnya kopi yang berasal dari luwak dan jacu, kopi gajah juga didapatkan dari biji-biji kopi yang dimakan oleh gajah dan kemudian dikeluarkan bersama dengan kotorannya.
Kopi gajah ini dipasarkan dengan nama kopi Gading Hitam (Black Ivory). Satu cangkir kopi ini sanggup mempunyai harga jual mencapai lebih dari 600 ribu rupiah. Menurut produsennya, kopi gajah mempunyai rasa yang khas lantaran kopi ini sudah terpapar oleh asam lambung gajah.
Mereka juga menjelaskan kalau ketika berada dalam kanal pencernaan gajah, biji-biji kopi tersebut turut bercampur dengan banyak sekali buah dan kayu anggun yang pernah dikonsumsi oleh gajah.
Kopi bukanlah satu-satunya minuman insan yang berasal dari kotoran gajah. Pada tahun 2013, perusahaan miras Jepang yang berjulukan Sankt Gallen menjual bir hitam yang materi bakunya berasal dari biji-biji kopi yang dikeluarkan oleh gajah. Setelah dipungut dan dibersihkan, biji-biji tersebut kemudian disuling dan diolah sampai menjadi bit.
Bir tersebut dijual dengan nama Un, Kono Kuro. Seperti halnya kopi gajah, bir gajah ini juga mempunyai harga jual yang mahal lantaran dari setiap 33 kilogram biji kopi yang dimakan oleh gajah, hanya 1 kilogramnya yang sanggup dimanfaatkan untuk diolah menjadi bir. Meskipun begitu, lantaran bir ini tergolong unik dan langka, bir ini tetap laris keras dan eksklusif habis terjual hanya dalam hitungan menit sesudah dijual secara online.
Teh Pupuk Panda
Panda ternyata juga sanggup menghasilkan minuman yang sanggup dikonsumsi oleh manusia, namun dengan proses pembuatan yang berbeda dari minuman-minuman yang sudah kita lihat sebelumnya. Mula-mula, panda akan memakan bambu dan kemudian mengeluarkan sisa-sisa bambu yang tidak tercerna dalam wujud kotoran.
Kotoran tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai pupuk yang sanggup dipakai untuk menyuburkan tanaman teh. Menurut klaim profesor An Shi dari Universitas Sichuan, teh yang diberi pupuk kotoran panda bakal mempunyai khasiat mencegah kanker lantaran bambu mempunyai komponen pencegah kanker.
Panda sendiri hanya menyerap 30 persen dari bambu yang dimakannya, sementara 70 persen sisanya dikeluarkan dalam wujud kotoran. Atas dasar itulah, An Shi mengklaim bahwa teh yang dipupuk dengan kotoran panda bakal ikut mempunyai khasiat antikanker lantaran sudah menyerap senyawa-senyawa bambu dalam kotoran panda.
An Shi sendiri menganggap serius klaimnya tersebut sehingga ia mengajukan klaim hak paten atas pupuk kotoran panda. Klaim hak patennya tersebut dikabulkan pada tahun 2011 sehingga ia sanggup mengkomersialkan temuannya ini.
Meskipun begitu, tidak sedikit pihak-pihak yang merasa tidak yakin dengan klaim An Shi mengenai khasiat teh yang diberi pupuk kotoran panda. Pasalnya tidak ada bukti ilmiah yang memperlihatkan kalau teh yang dipupuk dengan kotoran panda bakal mempunyai khasiat mencegah kanker.
referensi:
https://www.pinterest.com/pin/461548661794048320/
https://listverse.com/2019/08/27/10-most-expensive-feces-ever/
0 Response to "Ternyata Minuman Ini Dibentuk Dari Kotoran Hewan"
Post a Comment